Sekarang ini kita berada di zaman materialistis, zaman hedoniz jahili, zaman di mana hanya sedikit orang yang tetap berpegang teguh pada budaya islami yang luhur, dan ini menuntut kita untuk mengimbanginya dengan mengajukan pemikiran yang sehat dan spiritualitas yang memuaskan, dengan siraman spiritualitas yang menyejukan dengan tetap memberi ruang bagi penyaluran syahwat yang diperbolehkan, dan ini tentu menuntut kita untuk serius memerhatikan pendidikan ruhani atau kejiwaan yang mulia. Pondok pesantren Baitur Rohmah adalah salah satu dari sekian lembaga pendidikan non formal yang memberikan bimbingan spiritual bagi para murid-muridnya dengan metode yang tidak banyak dijumpai yaitu dengan khalwat. Dari situ muncul rumusan masalah: Bagaimanakah Pelaksanaan Pendidikan Spiritual Model Khalwat di Pondok Pesantren Baitur Rohmah Malang Jawa Timur. Serta kendala dan solusi mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan teknik dokumentasi. Kemudian disajikan dengan model analisis data dalam bentuk uraian deskriptif.
Pendidikan Spiritual yang dimaksud di sini adalah sebuah proses transformasi pengetahuan secara tauhidi (integralistik) yang berpusat pada hati, menuju ke arah perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan (seorang hamba), untuk melakukan fungsi hidupnya dengan sebaik mungkin, baik terhadap sesama maupun sebagai seorang hamba kepada khaliq-nya. Pelaksanaan pendidikan spiritual dengan model khalwat di pondok pesantren Baitur Rohmah Malang sudah berlangsung sejak dahulu. Model khalwat ini diajarkan oleh guru mursyid thariqah Naqsabandiyah Uluwiyah yang diteruskan dan dipegang teguh sampai sekarang. Khalwat dilakukan paling sedikit selama 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari, 35 hari, 42 hari dan seterusnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Secara umum ketentuanya dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: Ketentuan Umum, Ketentuan Ibadah dan Ketentuan dalam berkhalwat. Dalam pelaksanaan terdapat beberapa kendala diantaranya adalah: Murid Baitur Rohmah berasal dari berbagaimacam latar belakang, yang kesemuanya tidaklah sama pemahaman tentang agamanya. Setiap murid melakukan khalwat dengan tujuan dan niat yang berbeda-beda. Banyaknya murid yang tersebar diseluruh Nusantara bahkan luar Negri. Lingkungan pondok pesantren Baitur Rohmah sudah terlalu ramai. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kendala-kendala terebut antara lain: Pembentukan kepengurusan ditingkat DPW, DPD, DPC serta kelompok, mencanankan program kegiatan yang dilakukan secara berkala. Aktifitas kegiatan atau program tersebut meliputi program minguan, bulanan tengah tahun dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti tawasul, istighosah, haul, kemudian majlis-majlis ‘ilmi yang lainya.