Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana proses integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 2 Mayong.
Penelitian ini bertujuan untuk “mengetahui proses proses pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika SMP Negeri 2 Mayong jepara.
Sumber dalam penelitian adalah Guru matematika dan siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Mayong Jepara. Datanya diperoleh dengan cara wawancara bebas, observasi partisipan dan studi dokumentasi. Setelah data semua terkumpul, baik melalui wawancara, observasi ataupun dokumentasi maka akan dianalisis secara kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan, dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dari suatu deskriptif situasi.Kemudian digunakan kerangka berfikir induktif, yaitu berangkat dari fakta khusus kongkrit atau peristiwa-peristiwa yang khusus dibuat menjadi generalisasi yang bersifat umum.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 mayong dilakukan mulai dari proses perencanaa, pelaksanaan serta evaluasi pembalajaran matematika. Nilai- nilai karakter utama yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika adalah disiplin (discipline), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), dan tanggung jawab (responbility). (2) Pada proses pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika guru menggunakan berbagai pendekatan pendidikan karakter, yaitu pertama pendekatan penanaman nilai yang dilakukan melalui keteladanan dari guru. Kedua, pendekatan klarifikasi nilai yang dilakukan melalui refleksi langkah-langkah pembelajaran didalam kelas. Dan yang ketiga adalah pendekatan bembelajaran berbuat. Sedangkan dalam pendekatan pembelajaran karakter ini guru menggunakan pendekatan pembelajaran matematika yang berpusat pada guru (teacher centered) yang menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction) atau strategi pembelajaran expository learningyakni bahan atau materi pembelajaran yang disajikan siswa kedalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan dengan metode ceramah dan tanya jawab antara pendidik dan peserta didik secara kelasikal. Evaluasi dalam pendidikan karakter dilakukan dengan melalui penilaian pengamatan, penilaian sikap (afektif), serta penilaian kinerja (performance).