Skripsi ini membahas tentang kemampuan matematis mahasiswa Tadris Matematika pada mata kuliah Pengantar Dasar Matematika. Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui: (1) Kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa Tadris Matematika, (2) Kemampuan penalaran matematika mahasiswa Tadris Matematika, dan (3) Kemampuan komunikasi matematika mahasiswaTadris Matematika. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. Sumber data yang dipilih adalah mahasiswa Program Studi Tadris Matematika semester III tahun 2012-2013 untuk mendapatkan potret kemampuan matematis mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Dasar Matematika. Data pada penelitian ini diperoleh melalui Tes dan dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan eksploratif dan analisis deskriptif menggunakan logika induktif.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) kemampuan matematis adalah pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk dapat melakukan manipulasi matematika, meliputi pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural. Aspek kajian kemampuan matematis di sini ditekankan pada kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematis. Kemampuan matematis ini merupakan representasi dari penguasaan konsep dari mahasiswa sebagai calon guru. (2) Berdasarkan nilai tes uji kemampuan matematis mahasiswa sebesar 45,612 dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematis mahasiswa termasuk dalam kategori kurang. Apabila dirinci, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai dari aspek kemampuan pemecahan masalah yaitu 62,10 yang dapat dikategorikan cukup. Pada aspek kemampuan penalaran berada dalam kategori gagal dengan rata-rata nilai dari tes uji kemampuan penalaran yaitu sebesar 31,13. Sedangkan aspek kemampuan komunikasi matematis mahasiswa termasuk dalam kategori kurang dengan nilai rata-rata tes ujinya adalah 43,63. (3) Rentang nilai tes pada aspek kemampuan pemecahan masalah sebesar 82,6 dengan nilai tertinggi 100. Pada kemampuan penalaran, rentang nilainya sebesar 79, dengan nilai tertinggi 79. Sedangkan pada aspek kemampuan komunikasi matematis, rentang nilai yang diperoleh adalah 87,5 dengan nilai tertinggi 100. Distribusi skor yang diperoleh dari tiap aspeknya sangat variatif, yang menunjukkan bahwa masing-masing mahasiswa memiliki kemampuan matematis dengan aspek yang berbeda-beda. Temuan tersebut memberikan acuan bagi prodi terutama mahasiswa itu sendiri dalam meningkatkan kemampuan matematisnya melalui latihan dengan berbagai bentuk masalah matematika yang selalu berkembang.