SKI merupakan pelajaran yang memegang peranan penting karena berhubungan dengan sikap atau mental anak dimasa datang. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran SKI harus mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil observasi awal ditemukan bahwa 50 % siswa Kelas VI MI Gisikdrono Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012, belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 dari materi mengenal Khalifah Utsman bin Affan.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 (dua) siklus. Masing-masing siklus terdiri atas tahapan: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Standar nilai ketuntasan klasikal minimal 75 % dari jumlah subyek penelitian dan nilai rata-rata kelas mencapai 70. Subyek penelitian ini adalah Siswa Kelas VI MI Gisikdrono Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan tes. Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa pedoman wawancara, alat penilaian aktifitas belajar siswa, pedoman observasi partisipasi siswa dalam information search. Hasil analisis data setelah penerapan model pembelajaran information search menunjukkan bahwa :
Penerapan model pembelajaran information search dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam khususnya kompetensi dasar Mengenal Sejarah Khalifah Utsman bin Affan bagi siswa kelas VI Semester I Madrasah Ibtidaiyah Gisikdrono Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Pada kondisi awal, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 50 % (10 anak), dan siswa yang belum tuntas sebanyak 50 % (10 anak). Pada akhir siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 65,4 % (17 anak), dan siswa yang belum tuntas sebanyak 34,6 % (9 anak), sedangkan pada akhir siklus II sebanyak 96,2 % ( 25 anak ) mencapai ketuntasan belajar dan sebanyak 10,72% (3 anak ) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 55,08, nilai rata-rata kelas pada siklus I 72,04 dan rata-rata kelas siklus II 75,38. Adapun hasil non tes pengamatan proses belajar menunjukkan perubahan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan ketuntasan belajar siswa mencapai peningkatan sebesar 46,2 % dan nilai rata-rata kelas meningkat 20,30 jika dibandingkan dengan kondisi awal.