Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode intersita terhadap hasil belajar matematika pada materi segitiga peserta didik kelas VII SMP NU Pajomblangan dengan melihat perbedaan rata-rata antara hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode intersita dan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan dua kelas. Satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP NU Pajomblanhan tahun ajaran 2012-2013 yang terdiri dari 3 kelas. Sampel diambil dengan cara cluster random sampling dan terpilih kelas VII A yang terdiri dari 25 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B yang terdiri dari 26 peserta didik sebagai kelas kontrol.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian, yaitu metode intersita sebagai variabel bebas, hasil belajar matematika sebagai variabel terikat, dan penguasaan materi prasyarat sebagai variabel kontrol. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan tes. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini ada 2 jenis tes, yaitu tes penguasaan materi prasyarat dan tes hasil belajar matematika pada materi segitiga. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik anava untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dan juga menggunakan teknik anakova (analisis kovarian) untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah variabel penguasaan materi prasyarat dikontrol pengaruhnya terhadap hasil belajar.
Dari hasil perhitungan anava diperoleh nilai F sebesar 4,911 dengan harga F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk1 =1 dan dk2 = 49 sebesar 4,038. Jadi , ini berarti terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika pada materi segitiga antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada uji anakova yang dilakukan diperoleh hasil F sebesar 6,442 dan F pada taraf signifikansi 5%, dk1=1, dk2=48 sebesar 4,043. , artinya terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah variabel penguasaan materi prasyarat dikontrol. Selain itu Pada nilai rerata hasil belajar, hasil belajar kelas eksperimen = MA(Y) = 78,64 dan hasil belajar kelas kontrol =MB(Y)=70,04. Setelah reratanya disesuaikan diperoleh MA(Y)disesuaikan=78,08 dan MB(Y)disesuaikan=69,47. Dari hasil tersebut terlihat MA(Y)disesuaikan MA(Y). Begitu juga dengan MB(Y)disesuaikan MB(Y). Itu berarti variabel penguasaan materi prasyarat tidak memberikan pengaruh pada hasil belajar matematika pada materi segitiga.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima yaitu pengaruh metode intersita terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP NU Pajomblangan tidak tergantung pada penguasaan materi prasyarat segitiga.