Latar belakang penelitian ini lebih fokus pada masalah meningkatkan motivasi belajar kognitif anak melalui media kotak cerdas pada kelompok B TK Dharma Wanita Desa Ngilen Blora tahun 2021. Hal ini terkait dengan dugaan bahwa dengan cara belajar menggunakan media kotak cerdas dapat meningkatkan kognitif anak pada kelompok B. Sehingga membentuk daya fikir anak lebih kreatif dan inovatif disekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kognitif anak melalui media kotak cerdas yaitu anak mampu membedakan atau mengurutkan benda berdasarkan gambar besar kecil pada kotak cerdas, mampu menyesuaikan konsep warna pada gamabar di dalam kotak cerdas, dan mampu menghitung jumlah benda pada gambar daam kotak cerdas di TK Dharma Wanita Desa Ngilen.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis mnggunkan metode Penelitian tindakan Kelas (PTK) dari daya yang melalui observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B TK Dharma Wanita desa Ngilen dengan jumlah 17 orang anak. dengan melaksanakan penelirtian tiga tahap yaitu Tahap pertama Pratindakan, yang kedua Siklus I, dan ketiga Siklus II dengan masing-masing meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Setelah dilaksanakannya penelitian peningkatan motivasi belajar kognitif anak dengan menggunakan media kotak cerdas dari mulai Prasiklus ke siklus I kemudian kesiklus II mengalmi peningkatan Hal tersebut dapat dilihat dari prentase Motivasi Belajar Kognitif sebelum tindakan dengan rata-rata 28,9%. Pada Siklus I mengalami peningkatan dengan rata-rata 55,4% dan mengalami peningkatan yang sangat baik pada siklus II dengan rata-rata 82 8% dan sudah mencapai rata-rata yaitu 75%.
Pada motivasi belajar kogniif anak dengan menggunakan media kotak cerdas di TK Dharma Wanita pada kelompok B desa Ngilen Blora presentase awal sebelum tindakan yaitu pada saat pratindakan dengan rata-rata 28,9% setelah pratindakan yaitu tindakn siklus I pertemuan pertama dengan rata-rata 33,8%, pertemun kedua dengan rata-rata 39,7%, dan pertemuan ketiga dengan rata-rata 55,4%. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama yaitu dengan rata-rata 72,5% dan pertemuan yang kedua mengalami peningkatan 82,8%.