Skripsi ini membahas tentang pengembangan media pembelajaran interaktif pada perkuliahan fisika dasar 2 materi listrik statis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa mahasiswa tadris fisika semester 2 yang berlatarbelakang tidak dari IPA. Sehingga mereka cukup awam dengan pelajaran fisika, karena itu dengan dibuatnya media pembelajaran interaktif ini, diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk belajar mandiri.
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) yang diadaptasi dari model pengembangan oleh Sugiyono. Terdapat 2 buah instrumen pengukuran yaitu instrumen untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang ada berdasarkan indikator program menurut Romi Satrio Wahono (2006:1) dan instrumen tes untuk mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran yang ada.
Prosedur pengembangan media pembelajaran interaktif menurut Borg and Gall dapat dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama yaitu: 1) melakukan analisis produk yang meliputi pemilihan materi, penentuan pemakai dan penentuan indicator, 2) mengembangkan produk awal (membuat desain media yang akan dikembangkan), 3) validasi ahli dan revisi, pada tahap ini dilakukan validasi ahli oleh 4 orang dosen fisika, serta revisi produk awal berdasarkan masukan dari keempat validator, 4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi diberikan kepada mahasiswa semester 6 pendidikan fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan dilakukan revisi berdasarkan saran dari mahasiswa semester 6 tersebut, 5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir, pada tahap uji coba ini diberikan kepada mahasiswa semester 2 pendidikan fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan setelah dilakukan uji coba skala besar dan diberikan post test terhadap mahasiswa semester 2 tersebut maka akan didapat produk akhir yaitu sebuah media pembelajaran.
Kualitas kelayakan media pembelajaran interaktif berdasarkan penilaian validator ahli media 1 sebesar 89,5% dalam kategori layak, validator ahli media 2 sebesar 81,6% dalam kategori layak, validator ahli substansi sebesar 89,5% dalam kategori layak, validator ahli instruksional sebesar 67,1% dalam kategori cukup layak sedangkan rata-rata dari penilaian validator ahli sebesar 81,91 % dan masuk dalam kategori layak untuk digunakan. Untuk uji coba skala kecil diperoleh hasil rata-rata uji kelayakan sebesar 83,29% dan masuk dalam kategori layak untuk digunakan. Sedangkan rata-rata pada uji coba skala besar yang diberikan kepada mahasiswa pendidikan fisika semester 2 diperoleh hasil uji kelayakan sebesar 85,14% dengan kategori layak untuk digunakan.