Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai oleh setiap manusia, terutama oleh peserta didik. Sebab ternyata matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu manfaat dalam pembelajaran matematika adalah untuk mempelajari ilmu-ilmu eksak lainnya.Tetapi pada kenyataannya matematika dianggap sebagai momok mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. Apalagi ditambah dengan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat sehingga membuat hasil belajar matematika cenderung rendah. Oleh Karena itu, penulis tertarik ingin menngkaji lebih dalam tentang peningkatan hasil belajar matematika pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang melalui pendekatan mastery learning di kelas III MI Islamiyah Syafiiyah Gandrirojo Sedan Rembang tahun pelajaran 2012/2013.
Melihat latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah Bagaimana proses pembelajaran matematika pokok bahasan luas bangun persegi dan persegi panjang dengan pendekatan belajar tuntas yang diterapkan di kelas III MI Islamiyah Syafiiyah Gandrirojo? Bagaimana hasil belajar matematika pokok bahasan luas bangun persegi dan persegi panjang kelas III MI Islamiyah Syafiiyah Gandrirojo selama proses pembelajaran melalui pendekatan belajar tuntas? Tujuan riset ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran matematika pokok bahasan luas bangun persegi dan persegi panjang dengan pendekatan belajar tuntas yang diterapkan di kelas III MI Islamiyah SyafiiyahGandrirojo. Dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika pokok bahasan luas bangun persegi dan persegi panjang kelas III MI Islamiyah SyafiiyahGandrirojo selama proses pembelajaran melalui pendekatan belajar tuntas.
Kegunaan riset secara teoritis yaitu(1) Secara umum dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya pada peningkatan hasil belajar peserta didik melalui pendekatan belajar tuntas. (2) Secara khusus, memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran matematika berupa pergeseran dari pembelajaran yang hanya mementingkan hasil pembelajarannya saja tetapi juga mementingkan prosesnya. Adapun manfaat praktis antara lain (1) Bagi guru matematika, penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya, mengetahui keefektifan mengajar dengan menggunakan pendekatan mastery learning, menyelenggarakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif, perbaikan dan peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses pembelajaran dan hasil peserta didik, dan sumbangan pemikiran dan pengabdian guru dalam turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang ditekuninya. (2) Bagi peserta didik, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam bidang matematika khususnya pokok bahasan keliling dan luas persegi dan persegi panjang dan adanya perubahan variasi dalam proses pembelajaran sehingga mendorong peserta didik semangat belajar matematika. (3) Bagi kepala sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai perbaikan dan peningkatan penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi peserta didik, sebagai bahan masukan atau input untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan untuk membina guru dalam menentukan keberhasilan pengelolaan pembelajaran di sekolah dan bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MI Islamiyah SyafiiyahGandrirojo. (4) Bagi peneliti lain, perbaikan dari hasil penelitian ini diharapkan bisa ditindak lanjuti dengan perbaikan pengembangan. Perbaikan ini juga bisa digunakan sebagai bahan referensi dan sumber informasi mengenai penerapan pendekatan mastery learning dalam pembelajaran.
Jenis penelitian ini adalah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan melalui proses kerja kolaborasi guru matematika, peneliti, dan kepala sekolah serta tenaga pendidik dan kependidikan lain yang bersangkutan. Adapun subjek penerima tindakan adalah peserta didik kelas III MI Islamiyah SyafiiyahGandrirojo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang yang berjumlah 28peserta didik, subjek pelaksana tindakan adalah guru matematika kelas III dan subyek yang membantu pelaksana adalah peneliti dan kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan, dokumentasi, wawancara, dan hasil tes. Analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah pertama, kerja kolaboratif yang dikembangkan dapat meningkatkan pemahaman guru matematika, tentang, (1) masalah-masalah yang timbul di kelas, (2) cara-cara kerja kolaboratif menyusun suatu perencanaan perbaikan pembelajaran. Kedua, kerja kolaboratif berhasil melaksanakan perencanaan pembelajaran dengan baik, (1) bisa merubah kegiatan pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran pendekatan belajar tuntas, (2) bisa merubah kegiatan pembelajaran yang pasif menjadi pembelajaran aktif, kreatif dan interaktif, (3) pada setiap pembelajaran selalu memperhatikan aspek-aspek pembelajaran. Ketiga, dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan belajar tuntas terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik sebagai berikut: (1) Nilai rata-rata tes hasil belajar 76,84 (2) Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 23 peserta didik. (3) Persentase ketuntasan belajar 82,14 %.