Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan pemecahan masalah dalam kurikulum matematika. Kemampuan pemecahan masalah sangat berguna bagi peserta didik dalam mendalami materi atau memecahkan masalah sehari-hari. Karena dalam aktivitas sehari-hari manusia tidak pernah luput dari proses matematika. Proses pemecahan masalah menurut Polya terdiri dari empat langkah, yaitu: memahami masalah (understanding the problem), merencanakan pemecahan masalah (devising a plan), melaksanakan rencana (carrying out the plan), dan memeriksa kembali (looking back). Salah satu bentuk permasalahan pada pemecahan masalah adalah terdapat pada soal cerita. Soal cerita biasanya diambil dari masalah di lingkungan peserta didik, sehingga peserta didik akan mempunyai antusias dalam menyelesaikan masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi dari kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) kelas VIII SMP Hasanuddin 6 Semarang tahun ajaran 2019/2020.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B SMP Hasanuddin 6 Semarang yang berjumlah 29 peserta didik. Dari 29 peserta didik tersebut kemudian diambil 6 subjek wawancara yang terdiri dari 2 peserta didik dari masing-masing kelompok yaitu 2 peserta didik dari kelas atas, 2 peserta didik dari kelas tengah, dan 2 peserta didik dari kelas bawah. Data dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi, tes dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik kelas atas mampu memenuhi keempat indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu indikator 1, 2, 3, dan 4. Peserta didik kelas tengah mampu memenuhi 2 dari 4 indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu indikator 1 dan 2. Peserta didik kelas bawah hanya mampu memenuhi 1 indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu indikator 2.