Prinsip adil merupakan prinsip dasar yang harus diterapkan dalam perilaku setiap manusia dalam segala hal. Kompensasi (gaji, upah, intensif maupun bonus) diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang dilakukan. Kompensasi yang baik akan mampu mendorong, memotivasi serta meningkatkan kinerja karyawan. Dimana salah satu faktornya adalah pemberian kompensasi secara adil dalam artian adil individual, eksternal dan internal. Sebagai lembaga keuangan syari’ah non-bank, BMT Bina Ummat Sejahtera di kantor cabang utama Semarang dituntut memiliki beberapa keunggulan bersaing dengan dukungan karyawan berkinerja tinggi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh prinsip adil dalam pemberian kompensasi terhadap peningkatan kinerja karyawan pada BMT Bina Ummat Sejahtera di kantor cabang utama Semarang?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian kompensasi yang adil dalam peningkatan kinerja karyawan pada BMT Bina Ummat Sejahtera di kantor cabang utama Semarang. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi adalah setiap cabang dari BMT Bina Ummat Sejahtera di kantor cabang utama Semarang yang meliputi: Buyaran, Sayung, Mranggen, Karangawen, Genuk dan Johar yang berjumlah 31 karyawan. Seluruh populasi diambil sebagai sample sehingga tidak menggunakan teknik sampling. Sedangkan untuk teknik analisisnya menggunakan uji validitas dan realibilitas, uji normalitas, deskripsi variabel penelitian, analisis regresi sederhana, uji T dan koefisien determinasi.

Hasil analisis regresi memperoleh persamaan Y= 57,7489 + 0,182 yang artinya kinerja karyawan dipengaruhi prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Hasil analisis regresi juga memperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,031 ini berarti 3,1% variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel prinsip adil dalam pemberian remunerasi. Sisanya sebesar 96,9% dijelaskan oleh variabel lain.
Prinsip adil dalam pemberian kompensasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada BMT Bina Ummat Sejahtera di kantor cabang utama Semarang. Hal ini terbukti dari hasil uji t hitung sebesar 0,960 dengan tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 (0,05 < 0,345) maka dengan demikian H1 ditolak dan menerima H0. Jadi dapat dikatakan ada pengaruh positif namun tidak signifikan antara pengaruh prinsip adil dalam pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan.