Berdasarkan tujuan pembelajaran kurikulum 2013, siswa diharapkan memiliki kemampuan dalam ranah kognitif seperti kemampuan berpikir tingkat tinggi dan 4C, serta dalam ranah afektif yaitu PPK, termasuk disposisi matematis dengan baik. Hasil wawancara dengan guru pengampu matematika kelas XI SMA Negeri 1 Weleri, diketahui bahwa terdapat beberapa siswa yang tidak mengumpulkan tugas, siswa enggan bertanya ketika belum memahami materi yang diajarkan, dan minimnya minat siswa terhadap pelajaran matematika di kelas. Hal ini menunjukkan siswa kurang responsif dan kurang minat pada saat pembelajaran matematika dilaksanakan, yang mana respons dan minat tersebut termasuk indikator disposisi matematis, sehingga memengaruhi kemampuan berpikir matematika siswa dalam proses pengerjaan soal matematika. Dari permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana disposisi matematis siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Weleri jika ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan disposisi matematis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Weleri jika ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi, sehingga dengan diketahuinya disposisi matematis siswa dapat membantu guru dalam menentukan metode, model dan media pembelajaran yang akan digunakan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian diambil 4 peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Weleri menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dan angket disposisi matematis. Analisis data pada penelitian ini meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan analisis data, semua siswa subjek terpilih kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 weleri berdisposisi matematis baik ditinjau dari hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi. Lebih diperinci, 4 siswa dengan masing-masing dua siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi kategori sedang dan rendah, semua berdisposisi matematis baik dengan nilai antara 61-80%. Masing-masing indikatornya rata-rata berkategori baik, dengan nilai antara 61-80% dan terdapat 2 siswa memiliki indikator kategori sangat baik, dengan nilai antara 81-100%.