Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran tentang Implementasi Finger Painting Dalam Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini Pada Kelompok A Di TK Bunga Harapan Semarang.
Penelitian dimaksudkan untuk menjawab permasalahan (1) Bagaimana implementasi kegiatan Finger Painting Di TK Bunga Harapan Semarang? (2) Apakah melalui kegiatan Finger Painting dapat meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak kelompok A di TK Bunga Harapan Semarang?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan subjek guru dan peserta didik di kelompok A TK Bunga Harapan Semarang. Alat penulisan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dalam implementasi finger painting kegiatan yang dilakukan pertama yaitu mempersiapkan alat dan bahan, memperagakanpembuatan adonan finger painting , membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 anak, anak mengambil adonan sesuai kegiatan nya, mempersiapkan kertas gambar, dan mencampurkan warna.
Setelah dilakukan kegiatan finger painting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus menunjukan hasil yang baik. Pada indikator gerakan otot-otot kecil anak mampu membentuk berbagai objek dengan menggunakan pewarna, pada indikator koordinasi otot tangan dan mata anak dapat melukis menggunakan jari-jarinya tanpa terkena pewarna pada bajunya. anak mampu melakukan gerakan manipulatif dalam mengoleskan pewarna tersebut.
Dalam hal meningkatkan keterampilan motorik halus anak di kegiatan finger painting guru memiliki peranan sebagai motivator, fasilitator, dan evaluator yang sangat penting dalam mengembangkan semua aspek pada anak terutama pada aspek fisik motorik halus, seperti dengan memberikan pembelajaran finger painting ini anak bisa mengkoordinasikan mata dan tangannya, mengenal konsep warna-warna primer, anak akan belajar kosa kata baru, melatih imajinasi serta kreativitas anak, melatih kemampuan panca indra anak, mengekspresikan perasaan anak melalui lukisan dan juga terlihat ada perubahan pada saat anak melukis dengan jari di atas bidang kertas.
Pada pasal 1 ayat 14 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejaklahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.