Ketrampilan motorik halus adalah ketrampilan fisik yang diperlukan untuk membuat gerakan-gerakan kecil yaitu otot-otot kecil,khususnya tangan dan jari-jari mereka. Penelitian ini di latar belakangi oleh ketrampilan anak usia 5-6 tahun yang kurang di asah, kurangnya melatih motorik halus pada anak menyembabkan kurangnya pertumbuhan motorik halus anak kurang berkembang secara maksimal pada usia tersebut khususnya di RA Perwanida 26. Rumusan masalah pada penelitian ini bagaimana kreativitas anak kelompok B sebelum dilakukan teknik kolase di RA Perwanida 26 Mluro,Boja dan bagaimana pelaksanaan teknik kolase dalam meningkatkan keterampilan anak kelompok B di RA Perwanida 26 Mluro,Boja.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa maksimal perkembangan motorik halus anak pada usia 5-6 tahun dan faktor apa yang menjadi penghambat perkembangan motirik halus anak. Selain itu kegiatan kolase ini besar kaitannya untuk menstimulus perkembangan motorik halus anak karena kegiatan ini lebih berperan untuk kegiatan tangan seperti menempel dengan lem,mencocokan dengan pola dan selain itu potensi dari seni anak dapat berkembang.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perecanaan,pelaksaan tindakan, observasi,serta analisis dan refleksi. Dalam hal ini ditandai dengan beberapa aspek ketrampilan dalam kolase meliputi keluwesan ,kerapian, kesabaran dan konsentrasi anak . Hasil peningkatan dari aspek tersebut pada anak kelompok B RA Perwanida 26 ditunjukkan oleh pencapaian nilai BSB ( Berkembang Sangat Baik ) adalah sebagai berikut: sebelum tindakan/pra siklus skor kategori baik mencapai 0 %, pada tindakan siklus I pertemuan ke 1 sebesar 14,28% dan pertemuan ke 2 sebesar 21,42%, dan pada tindakan siklus II pertemuan ke 1 sebesar 42,85% dan pada pertemuan ke 2 sebesar 50%.