Penelitian ini membahas tentang pengembangan kecerdasan linguistik anak dengan menggunakan metode storytelling (mendongeng) melalui media media bergambar. Hal yang melatarbelakangi dilakukan penelitian ini ialah cara yang digunakan guru kurang menarik seperti guru terlalu cepat dalam menyampaikan isi cerita, guru tidak menggunakan media saat bercerita sehingga peserta didik kurang memahami isi yang terkandung dalam cerita sehingga pembelajaran terkesan monoton.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode storytelling dengan media bergambar untuk mengembangkan bahasa reseptif anak usia usia 5 - 6 tahun di TK Mulia Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif.
Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pre-eksperimental design yaitu eksperimen tidak sebenarnya atau eksperimen pura-pura. Sedangkan desain yang digunakan adalah One Group Pres test-Post test Design. Analisis data menggunakan uji T, Instrument penelitian menggunakan observasi, tes serta dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menyimak cerita. Penerapan metode pembelajaran storytelling pada keterampilan menyimak cerita kelompok B di TK Mulia Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis data, sebelum melakukan Storytelling guru memilih buku cerita, cerita yang disampaikan guru sesuai dengan usia peserta didik, media yang digunakan juga menunjang dalam kegiatan bercerita. Kecerdasan linguistik kelompok B di TK Mulia Desa Keji Keji menunjukkan adanya peningkatan terbukti dengan hasil analisis data menyatakan bahwa, sebanyak 2 peserta didik dikategorikan rendah dan sebanyak 4 peserta didik dikategorikan sedang terakhir sebanyak 11 peserta didik dikategorikan tinggi. Efektivitas metode pembelajaran Storytelling pada kecerdasan linguistik anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Mulia Desa Keji menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil Uji T menunjukkan disimpulkan bahwa thitung = 6,782 , ttabel = 1,745 dengan signifikansi 0.05%, karena ttabel lebih kecil dari thitung, maka Hο ditolak sedangkan Hα diterima. Hal ini menunjukkan bahwa metode Storytelling efektif meningkatkan bahsa reseptif di Taman Kanak - Kanak Mulia Desa Keji dengan perbedaan skor sebelum perlakuan 63.41 dan sesudah perlakuan 85.24. Dapat disimpulkan bahwa metode storytelling dengan media bergambar efektif meningkatkan bahasa reseptif kelompok B di Taman Kanak - Kanak Mulia Desa Keji.