Penelitian ini dilatar belakangi oleh peserta didik yang pasif dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang sering dilakukan secara konvensional, penggunaan media dalam pembelajaran yang masih terbatas, serta kurangnya peran siswa dalam menjaga lingkungan sehingga kurang mendukung akan program adiwiyata. Permasalahan tersebut perlu adanya tindakan agar peserta didik dapat aktif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar dapat optimal dan peserta didik lebih sadar serta memiliki kontribusi untuk memelihara lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model Probing Prompting Learning(PPL) berbantuan simulasi PhET dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pemanasan global serta tingkat efektivitas model pembelajaran Probing Prompting Learning(PPL) berbantuan simulasi PhET dalam meningkatkan sikap kepedulian peserta didik terhadap lingkungan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan quasi experiment design, pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan pre-test dan post-test, data tersebut dianalisis dengan uji t dengan thitung = 2, 167 dan ttabel= 1,996, diketahui hasil thitung lebih besar dari ttabel, sehingga rata-rata hasil kemampuan kognitif kelas eksperimen menggunakan model probing prompting learning berbantuan simulasi PhET lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional metode ceramah.
Uji N-Gain kelas eksperimen (XI-IPA 2) memiliki rata-rata 0,489. Skor tersebut termasuk dalam kategori sedang, sementara nilai rata-rata N-Gain pada kelas kontrol (X1-IPA 1) sebesar 0,237 dalam kategori rendah. Nilai tersebut dianalisis menghasilkan nilai efektivitas 2,06 artinya ketika nilai efektivitas ≥1 menyatakan bahwa model pembelajaran probing prompting learning berbantuan simulasi PhET dikatakan efektif. Hasil Analisis angket dengan Uji N-Gain pada kelas eksperimen (XI-IPA 2) memiliki rata-rata 0,04. Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai uji N-gain berada pada kategori rendah. Sementara nilai rata-rata N-Gain pada kelas kontrol (X1-IPA 1) sebesar -0,02 dengan kategori rendah. Nilai kelas eksperimen dan kontrol dianalisis efektivitasnya dan menghasilkan nilai -2,2 nilai efektivitas menunjukan <1, sehingga model pembelajaran probing prompting learning berbantuan simulasi PhET tidak efektif dalam meningkatkan sikap peduli lingkungan peserta didik pada materi pemanasan global. Kesimpulan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran probing prompting learning berbantuan simulasi PhET efektif terhadap hasil belajar kognitif dan sikap peduli lingkungan peserta didik pada materi pemanasan global.