Pengembangan kemampuan membaca anak tidak lepas dari esensi belajar anak usia dini yaitu belajar melalui bermain. Permainan yang diberikan memiliki nilai edukatif yang dapat mengembangkan aspek kemampuan membaca anak secara efektif dan optimal. Penelitian pada KB Al-Ma’ruf dilaksanakan karena ditemukan dari banyaknya anak kelompok B yang mampu mengenal huruf, menyebutkan huruf dan merangkainya menjadi sebuah kata yang terdiri dari 3-4 huruf hanya ada 3 anak dari 14 anak dalam kelompok tersebut. Kemampuan membaca pada anak juga masih rendah. Untuk merangsang kemampuan membaca anak yaitu melalui permainan kupas rangkai kata di KB Al-Ma’ruf Bonang Demak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membaca anak serta mengembangkan kemampuan berbahasa anak melalui permainan kupas rangkai .
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan : bagaimana upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan metode kupas rangkai huruf pada KB Al- Ma’ruf Kembangan Bonang Demak?. Sebelum kemampuan membaca kurang berkembang perlu adanya peningkatan kegiatan yang mampu membawa anak-anak lebih senang dalam belajar mengenal huruf supaya kemampuan membaca anak meningkat, salah satunya dengan menggunakan metode kupas rangkai.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dilakukan secara kolaboratif.Subjek penelitian ini adalah 14 anak kelompok B di KB Al-Ma’ruf Desa kembangan Kec. Bonang Kab. Demak Tahun Pelajaran 2022/2023. Metode pengumpulan data melalui tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan yang ditetetapkan oleh peneliti adalah sebesar 75% . pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila kemampuan membaca permulaan anak dengan kategori baik sudah mencapai persentase minimal sebesar 75%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan dapat ditingkatkan dengan permainan kupas rangkai kata. Keberhasilan tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) guru mempersiapkan media papan flanel beserta item-itemnya, (2) guru memberi contoh cara mengenali huruf dan membaca kata, (3) guru memberi contoh membaca gambar bertuliskan kalimat sederhana, (4) anak diberi kesempatan untuk melihat, dan menempel ataupun melepas item-itemnya, (5) guru memberi kesempatan lebih besar pada anak yang peningkatan kemampuan membaca permulaannya masih sulit, (6) guru mendampingi dan memotivasi anak. Hasil observasi dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan membaca permulaan untuk kriteria baik pada setiap siklusnya, pada saat pra tindakan menunjukan hasil 21,42%, kemudian mulai meningkat pada siklus I yaitu 42,85% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 78,57%.