Wisata Hati dalam hal ini sebagai lembaga yang memiliki visi dan misi menata hati menata kehidupan, atas latar belakang di atas memiliki inisiatif untuk membantu masyarakat yang memiliki problematika berkaitan adanya keinginan untuk melaksanakan ibadah umroh dan haji akan tetapi, belum memiliki dana yang cukup. Maka, bisa melaksanakan Riyadhah sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di sini Wisata Hati menerapkan salah satu fungsi manajemen yaitu Actuating untuk menggerakkan jamaah dalam program Riyadhah umroh dan Haji. Permasalahan dalam penelitian ini meliputi; Implementasi Actuating dalam Program Riyadhah Umroh dan Haji di Wisata Hati Semarang Tahun 2011, Faktor pendukung dan penghambat Implementasi Actuating dalam Program Riyadhah Umroh dan Haji di Wisata Hati Semarang Tahun 2011. Sedangkan metodelogi penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi; wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yaitu dimulai dengan menelaah seluruh data dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah dibaca dan ditelaah, langkah berikutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorisasikan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ini mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai, mulailah tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
Temuan-temuan dalam penelitian ini meliputi; bahwa proses Actuating yang dilakukan Wisata Hati dalam program Riyadhah Umroh dan Haji yaitu menumbuhkan motivasi dengan menjelaskan tentang hakekat masalah, pembimbingan atau mentoring setelah pelaksanaan riyadhah di Wisata Hati Semarang, penjalinan hubungan antara mentor dengan jamaah, penyelenggaraan komunikasi antara pimpinan Wisata Hati Semarang dengan pengurus program Riyadhah Umrah dan Haji, dan pengembangan atau peningkatan pelaksana yang dilakukan oleh petugas pelaksana dalam meningkatkan skill. Sedangkan faktor pendukung dalam program ini adalah persepsi yang dimiliki jamaah tentang Wisata Hati Semarang sebagai lembaga dakwah solusi umat yang dapat membantu jamaah dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan berkaitan umrah dan haji, meningkatkan kesadaran dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan faktor penghambat dalam program ini adalah untuk menjaga keistiqomahan rangkaian riyadhah masih membutuhkan perjuangan karena adanya jadwal kegiatan yang bertabrakan ketika seorang jamaah ingin melaksanakan sholat tepat waktu tapi terkendala dengan jadwal pekerjaan jamaah.