Amblesan merupakan gerakan ke bawah di permukaan bumi dari suatu titik acuan, yang menyebabkan penurunan muka air tanah. Lebih dari 30 tahun lamanya Semarang telah mengalami bencana amblesan salah satu faktornya adalah Kondisi geologi Semarang yang berkaitan dengan lapisan lempung. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi litologi bawah permukaan dan hubungan lapisan lempung dengan fenomena amblesan di Kecamatan Genuk. Metode yang digunakan adalah geolistrik resistivitas konfigurasi wenner dengan 4 titik pengambilan data. Titik 1 berada di sebelah PT.Harison Karangroto, titik 2 berada di sebelah TPU Karangroto, titik 3 berada di sepanjang sungai Trimulyo sebelah kiri, dan titik 4 berada di sepanjang sungai Trimulyo sebelah kanan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa litologi bawah permukaan pada titik 1 terdiri dari lapisan pasir dan lempung pasiran. Titik 2 struktur bawah permukaannya terdiri dari lapisan lempung dan pasir. Titik 3 dan 4 terdiri dari lapisan lempung. Semakin tebal lapisan lempung maka laju amblesannya semakin cepat. Hasil analisi data menunjukan bahwa lapisan lempung di titik 1 tidak ditemukan. Pada titik 2 lapisan lempung ditemukan dengan ketebalan 5 m. Pada titik 3 lapisan lempung memiliki ketebalan 12,8 m dan pada titik 4 ketebalan lapisan lempungnya 18,5 m. Berdasarkan ketebalan lapisan lempung maka Kelurahan Trimulyo memiliki laju amblesan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan Kelurahan Karangroto.