Penelitian ini memodelkan penyebaran Covid-19 dengan mengembangkan model SV_1 V_2 V_3 EIR. Pada model ini terdapat tujuh kompartemen, yaitu subpopulasi rentan (S), subpopulasi yang telah menerima vaksin dosis pertama (V_1), subpopulasi yang telah menerima vaksin dosis kedua (V_2), subpopulasi yang telah menerima vaksin dosis ketiga (V_3), subpopulasi yang terpapar (E), subpopulasi yang terinfeksi (I), dan subpopulasi yang pulih (R). Dari model yang telah terbentuk, dilakukan pencarian titik kesetimbangan bebas penyakit dan endemik, selanjutnya mencari bilangan reproduksi dasar (R_0) sebagai patokan ada atau tidaknya penyebaran Covid-19 dalam suatu populasi, kemudian mensimulasikan secara numerik menggunakan software Matlab R2017a. Hasil dari simulasi numerik ini sesuai dengan analisis dinamik yang dilakukan yaitu apabila keadaan R_0<1 maka Covid-19 tidak dapat menyebar, sedangkan apabila keadaan R_0>1 maka Covid-19 dapat menyebar di suatu daerah tertentu. Selain itu, penyakit tidak dapat menyebar dengan cepat apabila proporsi yang melakukan vaksinasi (δ) ditingkatkan, sehingga penggunaan vaksin dapat digunakan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.