Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam suku dan ras sehingga menghasilkan kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa harus terus dipelihara, dibina, dan dikembangkan. Pendidikan anak usia dini didirikan dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan beberapa aspek pada anak. salah satu aspek perkembangan yang harus ditanamakan sejak dini adalah karakter.
Pendidikan karakter pada anak sangat penting untuk ditanamkan sedini mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan mengenalkan kebudayaan wayang kulit pada anak. Wayang merupakan salah satau kebudayaan Indonesia yang harus dijaga kelestariannya, tak terkecuali untuk anak usia dini. Wayang kulit dapat dijadikan sebagai sarana menanamkan pendidikan karakter untuk anak usia dini. Karena didalam cerita wayang, banyak mengandung pesan-pesan yang dapat membentuk nilai-nilai karakter pada manusia yang dapat dijadikan sebagai teladan.
Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif deskriftif, dengan mengunaakan pendekatan fenomologi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahu metode pembelajaran yang diterapkan dalam mengenalkan kesenian wayang kulit untuk anak usia dini serta karakter tokoh pewayangan yang diambil di TK Pertiwi Plosorejo 1, Dukuh, Kel. Plosorejo, Kec. Gondang, Kab. Sragen.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa penerapan pengenalan kesenian wayang kulit pada anak usia dini dengan metode bernyanyi, bercerita, bermain sosiodrama dan mewarnai gambar wayang hal ini dapat menarik minat anak untuk mengenal kesenian wayang kulit. Pengenalan kesenian wayang kulit pada anak dapat menerapkan karakter jujur seperti pada Nakula yang memilki karakter jujur dan setia, karakter rajin seperti pada tokoh Sadewa yang memilki karakter bijaksana dan rajin, menerapkan karakter berhati lembut seperti tokoh Werkudara yang memilki karakter berhati lembut, menerapakan karakter gagah berani seperti yang ada pada Arjuna yang memilki karakter gagah berani, dan menerapkan karakter sabar seperti yang ada pada tokoh Puntadewa yang memilki karakter sabar.
Hal ini dapat dilihat dari perubahan anak yang mencontoh beberapa karakter wayang kulit tersebut, salah satunya beberapa siswa yang sebelumnya malu-malu menjadi berani tampil dan percayadiri, siswa mulai membiasakan diri untuk bersabar mengantri pada saat cuci tangan, serta saling menyayangi tidak memilih- milih teman.