Keterlambatan berbicara pada anak merupakan kesulitan dalam memproduksi suara yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak usia dini. Kesulitan berbicara dapat dipahami dari penyebutan kata yang tidak jelas, kurangnya kosa kata yang dimiliki anak, dan komunikasi yang dilakukan cenderung menggunakan bahasa isyarat. Hal itu pun yang harus diperhatikan oleh orang tua maupun pendidik untuk menstimulasi kecakapan bicara anak. Pendidikan inklusi merupakan suatu upaya penanganan yang tepat bagi anak speech delay dimana sekolah inklusi bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak keterbatasan untuk mengikuti pendidikan dengan anak regular pada umumnya.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh data yang menunjukkan strategi pendidik untuk menstimulasi kecakapan
bicara anak speech delay menggunakan media balok di TK
Himawari. Fokus penelitian yang dikaji peneliti: 1) Bagaimana perkembangan anak speech delay di TK Himawari; dan 2) Bagaimana strategi pendidik dalam menstimulasi kecakapan bicara anak speech delay menggunakan media balok di TK Himawari. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua anak
speech delay dengan kategori ringan dan sedang. Keterlambatan bicara yang dialami anak membuat adanya hasil penelitian berupa
strategi pendidik dalam menstimulasi kecakapan bicara anak
menggunakan media balok yang dilakukan melalui perencanaan dalam RPPH yang dibuat secara individu. Pada pelaksanaannya pendidik memberikan pendampingan kepada anak melalui
pemberian stimulasi kegiatan tanya jawab, memberikan scaffolding atau dukungan kepada anak, dan memberikan kesempatan kepada anak untuk bercerita mengenai hasil karyanya. Kemudian pendidik memberikan evaluasi perkembangan anak berbasis individu, sehingga akan terlihat capaian pada perekambangan anak.