Limbah rumah tangga masih menjadi permasalahan terbesar saat ini, mayoritas sumber sampah di Indonesia merupakan sampah hasil rumah tangga. pembuatan eco-enzyme termasuk salah satu upaya untuk mengelola limbah rumah tangga yang bisa dilakukan dalam skala rumah tangga dengan biaya yang murah dan cara yang mudah. Eco-enzyme diklaim memiliki manfaat sebagai antibakteri. untuk itu dilakukan uji antibakteri terhadap bakteri E. coli. Bakteri E. coli umumnya tidak berpotensi membahayakan dan dapat ditemukan dalam pencernaan manusia. E. coli dapat berubah menjadi patogen. E. coli dapat menimbulkan suatu gejala penyakit jika dapat menembus sistem pertahanan tubuh inangnya, beradaptasi, dan bertahan hidup di dalam tubuh manusia, kemudian mengganggu sistem kekebalan tubuh dan akhirnya menyebabkan penyakit.. metode uji antibakteri yang digunakan menggunakan metode difusi kertas cakram. Hasil pengujian menggunakan metode difusi kertas cakram didapatkan hasil diameter zona hambat pada larutan eco-enzyme tanpa ragi (EE-1) 2,263 mm, pada larutan eco-enzyme ragi roti (EE-2) 1,013 mm, dan pada larutan eco-enzyme ragi tape (EE-3) 1,188 mm. ketiga larutan sampel masuk dalam kategori daya hambat lemah.