Keterampilan abad 21 biasanya dikenal dengan 6C. Salah satu keterampilan tersebut adalah problem solving merupakan keterampilan yang sangat penting di berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan. Kurangnya inisiatif awal untuk menyelesaikan masalah yang menjadi faktor utama yang menyebabkan kemampuan problem solving siswa masih tergolong dalam kategori rendah. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Computational Based learning terhadap peningkatan kemampuan Problem Solving siswa, (2) untuk mengetahui peningkatan kemampuan Problem Solving siswa melalui model pembelajaran Computational Based Learning. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan jenis penelitian Quasi-eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI-3 dan XI-4 MAN 2 Wonosobo. Berdasarkan perhitungan uji wilcoxon yang dilakukan diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,020 yang kurang dari nilai 0,05, maka Ha diterima yaitu adanya perbedaan rata-rata kemampuan problem solving siswa yang menggunakan model pembelajaran Computational Based Learning. Peningkatan kemampuan Problem Solving siswa ditinjau dari N-Gain. Nilai N-Gain kelas eksperimen 0,5 dengan persentase peningkatan sebesar 50,56 % yang lebih besar daripada kelas kontrol 0,43 dengan persentase peningkatan sebesar 43,49 %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dalam kemampuan Problem Solving siswa melalui model pembelajaran Computational Based Learning. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Computational Based Learning dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan problem solving siswa SMA pada materi gerak parabola.