Skripsi ini membahas pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015. Kajiannya dilatarbelakangi oleh pelaksanaan bimbingan konseling yang sering dipandang sebagai “polisi sekolah”, padahal jika ditelisik lebih lanjut layanan bimbingan dan konseling tidak hanya mengatasi peserta didik yang bermasalah dalam hal tingkah laku. Akan tetapi, layanan Bimbingan dan Konseling juga mengatasi masalah peserta didik dalam hal karir, sosial dan belajar. Pada penelitian ini, peneliti lebih tertarik pada hal karir. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan; (1) Bagaimana perencanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal? (2) Bagaimana Pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal? (3) Bagaimana evaluasi dan tindak lanjut layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Datanya diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Semua datanya dianalisis dengan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Kajian ini menunjukan bahwa: (1) Perencanaan layanan bimbingan karir secara keseluruhan diawali dengan membuat SatLan ( Satuan Layanan) bimbingan dan konseling pada masing-masing layanan. (2) pelaksanaan layanan bimbingan karir meliputi (a) layanan informasi yang pelaksanaanya melalui ceramah yang dilengkapi dengan selebaran, brosur,dll.,(b) layanan penempatan dan penyaluran yang pelaksanaannya terdiri dari layanan penempatan dan penyaluran pendidikan lanjutan dan layanan penempatan dan penyaluran pekerjaan. Layanan tersebut didata dalam peta bimbingan karir. (c) layanan konseling perorangan yang langkah pelaksanaannya yaitu langkah analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, konseling, dan tindak lanjut terhadap masalah. (d) layanan bimbingan kelompok yang pelaksanaannya dilakukan melalui tekhnik diskusi kelompok. (e) layanan konseling kelompok yang pelaksanaannya hampir sama dengan layanan konseling perorangan hanya saja layanan konseling kelompok dilaksanakan didalam kelompok sehingga asas kerahasiaan perlu dipertimbangkan. (f) layanan konsultasi yang pelaksanaannya melalui dua tahap, yaitu tahap konsultasi yang dilakukan konselor kepada konsulti, tahap penanganan yang dilakukan konsulti kepada konseli. (g) layanan mediasi yang dilakukan setiap hari ketika tidak ada halangan untuk memantau keadaan peserta didik di lingkungan sekolah, mewaspadai jika terdapat permasalahan yang bersifat insidental oleh pserta didik. (3) Evaluasi dan tindak lanjut layanan bimbingan karir dilakukan tiga bulan sekali. Semua layanan bimbingan konseling (termasuk keempat bidang bimbingan) di evaluasi dan tindak lanjut dalam satu laporan. Adapun laporan layanan terbagi menjadi dua yaitu laporan evaluasi, analisis dan tindak lanjut layanan klasikal bimbingan konseling dan laporan evaluasi, analisis dan tindak lanjut bimbingan dan konseling. Layanan klasikal adalah layanan yang dilakukan didalam kelas.