Guru mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis dalam upaya mengembangkan peserta didik, sehingga mampu menjadi generasi penerus yang berkompetensi tinggi, berakhlak mulia, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kepribadian bangsa. Untuk itu seorang guru harus menguasai 4 kompetensi yang meliputi: kompetensi akademik (profesional), kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Guru harus selalu mengembangkan 4 kompetensi ini dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang profesional yang handal dan sebagai agen pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. MGMP sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk meningkatkan kemampuan guru agar lebih siap dalam menghadapi berbagai kesulitan pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kompetensi profesional guru Kimia SMA wilayah kota Semarang. 2) Pengaruh partisipasi dalam kegiatan MGMP terhadap kompetensi profesional guru Kimia SMA wilayah kota Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Populasi yang diteliti adalah guru Kimia wilayah kota Semarang. Dan sampel dari populasi tersebut berdasarkan purposive sampling sebanyak 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil deskriptif variabel kompetensi profesional guru Kimia SMA dapat dikatakan baik, hal ini terihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan Weight Means Score (WMS) dengan skor rata-rata 3,725. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai korelasi sebesar 0,696, hal ini menunjukan korelasi sedang. Melalui uji t diperoleh thitung sebesar 5,136. Pada taraf signifikansi 5% harga thitung = 5,136 lebih besar dari ttabel = 2,048 sehingga korelasi antara variabel X dan Y adalah signifikan. Hal tersebut juga ditunjukkan dari analisis regresi diperoleh Freg hitung sebesar = 24,26. Harga ini lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 4,20. Hal ini berarti partisipasi guru dalam kegiatan MGMP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru Kimia SMA wilayah kota Semarang. Adapun besar pengaruhnya adalah 48,5%.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan bagi para sivitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan motivasi berprestasi secara lebih memadai.