Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang dilaksanakan di MI Ianatusshibyan Mangkangkulon Semarang. Dalam penelitian ini terdapat dua kelas yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas V A merupakan kelas ekspperimen dan kelas V B merupakan kelas kontrol. Kelas V A terdiri dari 23 peserta didik dan kelas V B terdiri dari 22 peserta didik. Dalam penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh populasi.
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi untuk memperoleh daftar nama peserta didik dan nilai hasil mid semester pelajaran matematika yang digunakan untuk menghitung normalitas dan homogenitas masing-masing kelas. Selain itu juga menggunakan metode tes yaitu memperoleh data nilai post test hasil pembelajaran yang diterapkan dalam model pembelajarn TGT (Teams Games Tournament) dengan bantuan alat peraga dan juga untuk kelas yang menggunakan model konvesional.
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TGT dengan bantuan alat peraga lebih efektif meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen 64.35 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 57.73. Berdasarkan Uji t dengan taraf signifikan 5% diperoleh 1,887 sedangkan 1,681 karena > maka ada perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang diberi pembelajaran TGT dengan bantuan alat peraga dengan yang tidak. Jadi dalam pembelajaran menggunakan model TGT (Teams Games Tournament) dengan bantuan alat peraga lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran konvesional.
Dengan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi ataupun masukan bagi pendidik maupun calon pendidik bahwa hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tournament) dengan bantuan alat peraga efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada materi bangun datar kelas V MI Ianatusshibyan Mangkangkulon Semarang dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan model konvesional.