Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya fenomena narsisme yang ada di kalangan siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora. Sebagai rumusan masalah: Bagaimana perilaku narsisme di kalangan siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora? Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku narsisme di kalangan siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora? Bagaimana solusi penanganan perilaku narsisme di kalangan siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora dengan bimbingan dan konseling Islam?
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru BK dan siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora. Sedangkan objek penelitian ini adalah proses pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam terhadap fenomena narsisme di kalangan siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora. Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu interview, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Sedangkan tehnik analisis yang digunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah antara lain: 1). Perilaku narsisme yang dialami oleh siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora ditandai dengan memandang dirinya secara berlebihan, menganggap dirinya yang paling istimewa, kurang memiliki sifat empati, suka foto selfie dan ingin mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain. 2). Faktor penyebab siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora berperilaku narsisme yaitu faktor keturunan seperti: temperamen yang sensitif sejak lahir dan penilaian yang berlebihan dari orang tua, dan faktor lingkungan seperti: berharap mendapatkan pujian, sering selfie, lingkungan pergaulan, dan media sosial. 3). Solusi penanganan perilaku narsisme dengan menggunakan bimbingan dan konseling Islam dilakukan secara klasikal. Layanan bimbingan klasikal tersebut, dapat memanfaatkan terapi kognitif dan pendekatan psikodinamik dengan tujuan membantu siswi SMK Ma’arif Tunjungan Blora merubah pola pikir, sikap dan perilaku, sehingga perilaku narsisme mereka dapat diminimalisir.