Gagal ginjal adalah suatu penyakit yang ditandai dengan gagalnya ginjal dalam menjalankan fungsinya secara sempurna yaitu menyaring darah dari limbah metabolisme. Salah satu upaya untuk mempertahankan hidup pasien gagal ginjal yaitu mengganti fungsi ginjal sementara dengan suatu alat ginjal buatan, proses ini dinamakan hemodialisa atau cuci darah. Pada umumnya orang yang menderita penyakit kronis seperti gagal ginjal dan diharuskan cuci darah akan mengalami gangguan psikologis (kecemasan). Namun kondisi psikologi setiap orang tentunya memiliki reaksi yang berbeda terhadap kecemasan tersebut. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif yaitu mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 April 2016 sampai dengan selesai di Ruang Hemodialisa RSUD Tugurejo Semarang dengan responden 8 pasien hemodialisa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara, dokumen rekam medis, dan observasi secara langsung terhadap kegiatan/kejadian pada pasien hemodialisa, kemudian data tersebut diolah dan disusun kedalam bentuk kalimat deskriptif sehingga lebih mudah dalam memahami.
Dari penelitian ini penulis menyatakan bahwa secara garis besar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan pada pasien hemodialisa dibagi menjadi 2 faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor emosi, faktor kepribadian, faktor religiusitas, dan faktor spiritualitas. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor pengalaman menjalani hemodialisa, faktor dukungan sosial dan lingkungan sosial.