Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan makna syair Tanpo Waton ciptaan K.H. Mohammad Nizam As-Shofa agar diketahui apa pesan-pesan dakwah apa saja yang terkandung di dalamnya. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengambil rumusan masalah apa pesan dakwah yang terkandung dalam syair Tanpo Waton karya K.H. Mohammad Nizam As-Shofa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dapat menafsirkan secara lebih sistematis atas bait-bait dalam syair Tanpo Waton yang diteliti. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari teks syair Tanpo Waton yang diterjemahkan dari rekaman MP3. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari buku, soft file, karya ilmiah, maupun data-data dari internet. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa berupa dokumentasi dari rekaman MP3 syair Tanpo Waton. Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan strulturalis semiotik dengan fokus pada struktural genetik. Karena syair merupakan karya satra yang serat akan nilai estetike sehingga memerlukan suatu pendekatan untuk mengkaji lebih mendalam. Struktural genetik mengkaji syair dari sisi latar belakang penciptaanya.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa syair Tanpo Waton karya K.H. Mohammad Nizam As-Shofa, dengan tiga belas bait berbahasa jawa yang diteliti mengandung nilai-nilai dakwah. Nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam syair Tanpo Waton tersebut meliputi tiga bidang, yaitu bidang aqidah, bidang syari’ah, dan juga bidang akhlak. Dari ketiga belas bait syair Tanpo Waton tersebut terdapat delapan pesan yang terbagi kedalam tiga kategori. Dalam bidang aqidah yaitu iman kepada Allah, iman kepada Al-Qur’an, dan iman kepada takdir. Dalam bidang syari’ah yaitu tentang menuntut ilmu dan juga tentang sholeh. Sedangkan dalam bidang akhlak yaitu bersyukur kepada Allah, tentang iri hati serta tentang toleransi dan kerukunan.