Skripsi ini membahas pelaksanaan tindakan kelas yang dilaksanakan di MI Bustanul Ulum Morodemak dengan subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas V. Kajiannya dilatarbelakangi atas rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA khususnya materi Alat Pernapasan Manusia. Hal itu bersumber dari faktor internal dan faktor eksternal peserta didik. Faktor internal berupa kesulitan peserta didik dalam memahami materi IPA dan adanya kesenjangan peserta didik pandai dengan peserta didik kurang pandai. Sedangkan faktor eksternal berupa suasana pembelajaran yang tidak kondusif, kurang hidup dan kurang menyenangkan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA materi Alat Pencernaan Manusia dikelas V MI Bustanul Ulum Morodemak melalui metode small group discussion. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu memberikan sumbangsih pemikiran dalam meningkatkan semangat belajar peserta didik karena mereka diberi peran yang sesuai tingkat kecerdasan dan kemampuan masing-masing melalui metode small group discussion dalam pembelajaran IPA.

Studi penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) bagaimanakah penerapan metode small group discussion dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi Alat Pencernaan Manusia pada peserta didik kelas V di MI Bustanul Ulum Morodemak Tahun 2014 (2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V setelah menggunakan metode small group discussion pada mata pelajaran IPA materi Alat Pencernaan Manusia di MI Bustanul Ulum Morodemak Tahun 2014. Permasalahan tersebut akan dibahas melalui sebuah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di MI Bustanul Ulum Morodemak Bonang Demak. Di dalam penelitian ini proses pengumpulan datanya diperoleh dengan cara observasi, dokumentasi, dan tes. Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode small group discussion dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V di MI Bustanul Ulum Morodemak dilaksanakan dengan cara guru menjadi fasilitator selama pembelajaran. Adapun langkah–langkahnya adalah sebagai berikut (a) Guru membentuk kelas menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5-6 anggota tiap kelompoknya(b) Guru memperlihatkan gambar alat pencernaan manusia dan menikur (c) Guru memberikan lembar kerja kepada tiap kelompok (d) Guru memintak kepada tiap kelompok untuk mendiskusikan lembar kerja (e) Guru memintak perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas sebagai kesimpulan sementara (f) Guru meluruskan pemahaman dan bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai penguatan. (2) Penggunaan metode small group discussion pada proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat pada hasil belajar yang dicapai pada tiap siklus mengalami peningkatan. Nilai hasil belajar ranah afekti pada pra siklus prosentase ketuntasan klasikal baru mencapai 76%, naik pada siklus I menjadi 86%, naik lagi pada siklus II menjadi 100%. Ketuntasan belajar peserta didik ranah kognitif pada pra siklus baru mencapai 29%, naik pada siklus I menjadi 48%, dan naik lagi pada siklus II menjadi 90%. Ketuntasan belajar peserta didik dari ranah psikomotor pada pada siklus I baru mencapai 42%, dan naik pada siklus II menjadi 90%. Dari pemaparan data di atas bahwa pada siklus II ini peserta didik sudah dianggap tuntas belajar karena peserta didik yang sudah tuntas belajar dari ranah afektif, kognitif, dan psikomotor secara individu prosentasenyasudah mencapai ketentuan ketuntasan belajar klasikal yaitu 85%.

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1) penggunaan metode small group discussion sebaiknya dikembangkan pada materi pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA. 2) Penggunaan metode small group discussion hendaknya dipersiapkan dengan matang agar tercapai hasil yang maksimal. 3) Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar supaya peserta didik ikut aktif dalam pembelajaran.