Skripsi ini membahas pelaksanaan tindakan kelas yang dilaksanakan di MI Miftahul Falah Jatimulyo Bonang Demak dengan subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas VI. Kajiannya dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA khususnya materi perkembangbiakan hewan. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang bersifat konvensional yakni lebih terpusat pada guru (absolutivisme). Guru sebagai pusat pembelajaran, sedangkan peserta didik hanya sebagai objek penerima. Dalam pembelajaran tersebut peserta didik hanya mendengarkan dan melaksanakan apa yang menjadi arahan dari guru, akibatnya hasil belajar peserta didik tidak sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA materi perkembangbiakan hewan dikelas VI MI Miftahul Falah Jatimulyo Bonang Demak melalui penerapan pendekatan discovery learning.
Studi penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan bagaimanakah penerapan pendekatan discovery learning mata pelajaran IPA materi perkembangbiakan hewan pada peserta didik kelas VI di MI Miftahul Falah Jatimulyo Bonang Demak Tahun 2014 dan apakah pendekatan discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI mata pelajaran IPA materi perkembangbiakan hewan di MI Miftahul Falah Jatimulyo Bonang Demak Tahun 2014. Permasalahan tersebut akan dibahas melalui sebuah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Falah Jatimulyo Bonang Demak. MI MI Miftahul Falah adalah salah satu MI yang ada di Kabupaten Demak, tepatnya di Desa Jatimulyo RT. 03 RW. 05 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Di dalam penelitian ini proses pengumpulan datanya diperoleh dengan cara observasi, dokumentasi, dan tes. Penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Penerapan discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI di MI Miftahul Falah dilaksanakan dengan jalan guru menjadi fasilitator selama pembelajaran. Adapun langkah - langkahnya adalah sebagai berikut :

a) Guru memperlihatkan gambar berbagai macam hewan melalui layar proyektor.
b) Guru membentuk kelas menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5-6 anggota tiap kelompoknya.
c) Guru memberikan lembar kerja kepada tiap kelompok.
d) Guru meminta kepada tiap kelompok untuk mendiskusikan lembar kerja.
e) Guru meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja dan penemuan kelompoknya didepan kelas sebagai kesimpulan sementara.
f) Guru meluruskan pemahaman dan bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai penguatan.
2. Penggunaan pendekatan discovery learning pada proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan pendekatan discovery learning belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan persentase ketuntasan yang telah ditentukan. Namun setelah diterapkan pendekatan discovery learning dalam proses pembelajaran, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada hasil belajar yang dicapai pada tiap siklus mengalami peningkatan.
Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif pada pra siklus baru mencapai 60,95 dan persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 38,09%, naik pada siklus I menjadi 70,48 dan ketuntasan klasikal 61,90%, naik lagi pada siklus II menjadi 88,57 dan ketuntasan klasikal menjadi 95,23%. Ketuntasan belajar peserta didik ranah afektif pada pra siklus baru mencapai 54,49%, naik pada siklus I menjadi 67,19%, dan naik lagi pada siklus II menjadi 78,83%. Ketuntasan belajar peserta didik ranah psikomotor pada pra siklus hanya mencapai 48,67%, naik pada siklus I menjadi 67,72%, dan naik lagi pada siklus II menjadi 84,12%.