Tren CSR (Corporate Social Responsibility) yang menjadi buah bibir di kalangan pebisnis dimana dalam UU No. 40 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang mengharuskan sebuah perusahaan wajib mengeluarkan dana CSR sebesar 1% dari keuntungannya. Adapun kalangan pebisnis yang menolak CSR, namun banyak juga pebisnis yang menerima bahkan tidak menganggap bahwa CSR adalah beban melainkan sebagai investasi. Misalnya saja PT. Sido Muncul, Unilever, Aqua Danone, dan Djarum telah berhasil meraup laba serta kian tumbuh besar bisnisnya karena memelopori dan berinovasi dalam aktivitas CSR. Kesuksesan tersebut ternyata telah menginspirasi RSI Sunan Kudus untuk menerapkan hal yang serupa dengan CSR, yakni HSR (Hospital Social Responsibility). RSI Sunan Kudus ternyata memiliki kesadaran yang luar biasa, walaupun sebuah instansi rumah sakit tidak diwajibkan untuk mengeluarkan dana CSR tapi RSI Sunan Kudus menyisakan sedikit keuntungannya untuk kegiatan HSR setiap tahunnya.
Penelitian skripsi berjudul : “Peran Manajemen Humas Dalam Kegiatan HSR (Hospital Social Responsibility) Untuk Meningkatkan Citra Rumah Sakit Islam Sunan Kudus”. Dengan rumusan masalah : (1) bagaimana peran manajemen humas dalam kegiatan HSR untuk meningkatkan citra RSI Sunan Kudus?; (2) bagaimana kemampuan HSR dalam mendatangkan benefit bagi RSI Sunan Kudus?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Humas dalam kegiatan HSR mampu meningkatkan citra RSI Sunan Kudus, dibuktikan dengan kegiatan HSR yang dilaksanakan RSI Sunan Kudus diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat kota Kudus sehingga melalui
kegiatan HSR nama RSI Sunan Kudus dikenal masyarakat luas dan pada akhirnya masyarakat kota Kudus mempercayakan kesehatannya pada RSI Sunan Kudus. Selain itu, ternyata HSR juga mampu mendatangkan benefit lain, benefit tersebut adalah meningkatnya loyalitas karyawan berkat kegiatan HSR internal, dan jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan mengalami kenaikan berkat kegiatan HSR eksternal.