Berdasarkan buku penunjang pelajaran matematika yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), ternyata ditemukan soal-soal yang berbentuk soal cerita pada setiap materi pokok, termasuk juga pada materi pokok sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV). Banyak peserta didik yang kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal bentuk cerita tersebut, hal ini disebabkan karena peserta didik kurang dapat mengembangkan penalarannya dengan maksimal sehingga peserta didik tidak dapat menterjemahkan soal cerita pada bentuk rumus matematika yang sesuai. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, dapat diperbaiki dengan cara menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dan tepat, yaitu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan mengembangkan penalaran peserta didik, salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah strategi Think Talk Write (TTW). Strategi Think Talk Write (TTW) adalah strategi pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk aktif dalam berpikir (Think), aktif mengemukakan hasil pemikirannya dalam bentuk diskusi atau media yang lain (Talk) serta mampu menyelesaikan hasil pemikiran dan pemaparannya dalam bentuk tulisan (Write).Untuk itulah peneliti mengambil judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Cerita Materi Pokok Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Melalui Strategi Think Talk Write (TTW) Peserta Didik Kelas VIII A MTs Fatahillah Beringin Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengambil permasalahan, (1) Bagaimana kemampuan peserta didik kelas VIII A MTs Fatahillah Beringin Semarang tahun pelajaran 2009/2010 dalam menyelesaikan soal-soal cerita materi pokok sistem persamaan linier dua variabel? (2) Bagaimana pembelajaran melalui strategi Think Talk Write (TTW) untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal cerita materi pokok sistem persamaan linier dua variabel peserta didik kelas VIII A MTs Fatahillah Beringin Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata yang dicapai oleh peserta didik adalah 77,40, banyaknya peserta didik yang telah tuntas belajar sebanyak 33 peserta didik dari 35 peserta didik yang mengikuti ujian atau 94,28%. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran juga sangat baik yaitu 77,55%. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.